Implementasi di Lapangan
Di wilayah Papua bagian pegunungan, misalnya, hampir separuh anak usia lima tahun ke atas belum pernah menempuh pendidikan formal. Faktor geografis, kondisi sosial-ekonomi, dan minimnya tenaga pengajar menjadi penyebab utama. Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2025, hanya 29% sekolah di wilayah tersebut yang terhubung dengan jaringan listrik, dan hanya 17% memiliki akses internet.
Untuk menanggulangi hal itu, Kemendikbudristek bersama Kementerian Kominfo dan PT Satelit Nusantara Tiga sedang menyiapkan layanan internet berbasis satelit multifungsi, termasuk sistem manajemen pembelajaran digital (Learning Management System) yang dapat diakses secara offline untuk daerah tanpa sinyal. *tempo
Refleksi dan Rekomendasi
Pemenuhan hak pendidikan di wilayah terpencil tidak bisa mengandalkan pendekatan seragam (uniform policy). Setiap daerah memiliki karakteristik sosial dan geografis berbeda, yang menuntut kebijakan berbasis lokal. Pemerintah perlu memperkuat sinergi lintas kementerian, termasuk Kementerian Desa, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Kominfo untuk menjamin baik ketersediaan infrastruktur maupun pemberdayaan sumber daya manusia.

