Namun, ia juga mengakui bahwa perlambatan investasi dan belanja pemerintah berpotensi menekan ekspansi ekonomi di sisa tahun ini. Realisasi belanja APBN semester I baru mencapai 38,8 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 42 persen. “Tanpa percepatan pembentukan modal tetap bruto, sulit menjaga pertumbuhan di atas 5 persen,” tambahnya.
Suara Ekonom: Konsumsi Domestik dalam Tekanan
Ekonom RHB, Wong Xian Yong, mencatat bahwa stabilitas harga justru menjadi refleksi lemahnya permintaan domestik. “Inflasi yang rendah bukan berarti ekonomi sehat. Ketika konsumsi masyarakat stagnan dan tingkat kepercayaan konsumen turun, dampaknya terhadap lapangan kerja dan industri ritel akan signifikan,” kata Wong. *indopremier
Senada, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, dalam wawancara terpisah menjelaskan bahwa masyarakat kini lebih berhati-hati membelanjakan uang di tengah ketidakpastian ekonomi global dan moderasi pendapatan. “Kelas menengah menahan pengeluaran non-esensial seperti rekreasi dan elektronik, sehingga efek multiplier konsumsi melemah,” ujarnya.



